Satu keluarga asal Gombong, Jawa Tengah nekat mudik dengan berjalan kaki ke Soreang, Kabupaten Bandung. Saat ditemui di Ciamis, Jumat (7/5/2021), keluarga ini mengaku sudah berjalan kaki selama enam hari.
"Berangkat Minggu sore (dari Gombong), setelah Ashar," kata Dani, pemudik yang nekat mudik berjalan kaki bersama istri dan dua anak balitanya. Selama perjalanan, dia biasa beristirahat di pom bensin maupun masjid yang ditemui di perjalanan.
Mereka sejenak melepas lelah di tempat tersebut.
Dani mengatakan, setelah numpang tidur di pom bensin maupun masjid, mereka melanjutkan perjalanan setelah shalat Subuh.
Ia dan keluarganya kembali mencari tempat istirahat setelah pukul 10.00 WIB. "Hari mulai panas, kami mencari tempat teduh," katanya.
Bada Ashar, keluarga ini melanjutkan perjalanan.
Biasanya, cuaca tidak terlalu panas. Setelah salat Ashar, Dani mengatakan, mereka akan berhenti dan mencari tempat istirahat sekitar pukul 20.00 WIB.
"Cari lagi pom bensin, sedapatnya," ucapnya. Saat tidak menemukan pom bensin atau masjid, Dani dan keluarga sempat berjalan hingga pukul 23.00 WIB. "Pernah sampai tengah malam," katanya.
Selama perjalanan Gombong-Ciamis, Dani mengaku tidak mengalami hambatan maupun gangguan orang jahat. Justru, kata dia, banyak dermawan yang memberikan makanan untuk ia dan anaknya. "Alhamdulillah," ucapnya.
Tak lagi bekerja, terpaksa mudik jalan kaki karena tak ada ongkos Dani dan keluarganya terpaksa berjalan kaki dari Gombong ke Bandung karena tak punya ongkos untuk pulang.
Sebelumnya, Dani bekerja di tempat konveksi di Gombong. "Namun sekarang sudah tak lagi kerja, jadi memutuskan untuk pulang ke Bandung," katanya. Upah bekerja di tempat konveksi, lanjut Dani, hanya cukup untuk bayar kontrakan dan biaya makan.
Untuk pulang ke Bandung saja, dia hanya membawa uang sebesar Rp 120.000. "Sisa uang Rp 120.000. Cuma bawa bekal segitu," kata Dani. Bekal uang Rp 120.000 dipakai Dani untuk makan, minum dan membeli makanan anak.