Sekitar setahun lalu, pada 2 Maret 2020, Indonesia dikejutkan dengan kabar sudah masuknya virus corona di Indonesia, yang diumumkan Presiden Joko Widodo.
Namun, pengumuman itu ternyata juga ikut mengagetkan Sita Tyasutami, perempuan yang kemudian diketahui sebagai pasien pertama yang mengidap Covid-19 di Indonesia.
Saat Jokowi mengumumkan adanya Pasien 01 dan Pasien 02 Covid-19, Sita sedang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso bersama ibunya.
Dia tidak menyangka bahwa Pasien 01 dan Pasien 02 yang dimaksud adalah dia dan ibunya, Maria Darmaningsih.
"Enggak tahu kalau positif, itu lucu banget. Sekarang aku bisa ketawa, dulu stress. Jadi aku kan penakut banget, takut ke rumah sakit. Hari itu aku ingat banget, terus-terusan (disebut) kasus 01, kasus 02 di RS Sulianti Saroso," kata Sita kepada Kompas.com, Senin (1/3/2021).
"Nah, waktu aku datang 1 Maret 2020 itu tuh ada pasien-pasien lain di ruang isolasi. Jadi pas Pak Jokowi ngomong itu aku pikir, 'Oh mungkin bukan gue, karena ada yang lain'," tutur Sita.
Saat itu Jokowi tidak mengumumkan identitas Pasien 01 dan Pasien 02, hanya menyebutkan bahwa mereka adalah ibu dan anaknya yang berusia 64 tahun dan 31 tahun.
Informasi berkembang setelah Terawan Agus Putranto yang ketika itu menjabat menteri kesehatan menyebutkan bahwa pasien perdana Covid-19 di Indonesia tinggal di Depok.
Setelah itu, Sita pun mulai dibanjiri pertanyaan melalui telepon selulernya, termasuk melalui aplikasi pesan dan media sosial.
"Banyak banget, 2 Maret itu tiba-tiba WhatsApp dan DM-ku ratusan banget, dan saat itu aku belum tahu kalau positif," ucap Sita.
Selain mengisahkan saat pertama kali mengidap Covid-19, Sita juga berbagi pengalaman saat dia dirawat di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso.
Dia juga mengisahkan perjuangannya melawan stigma yang dia dapat setelah diketahui publik sebagai Pasien 01.
Pertanyaan hingga hujatan dia dapatkan. Bahkan, seorang yang dikenalnya sempat bertanya langsung apa benar Sita mengidap Covid-19,
karena orang itu tidak percaya adanya Covid-19. "Sampai sekarang masih ada orang yang aku kenal dan mereka bisa gitu (bertanya): 'Sit, lo enggak kena Covid beneran, kan? Itu bohongan kan?"