Ternyata LH kerap menganiaya korban, dan memfoto sejumlah luka yang ada ditubuh bocah tersebut.
"Betul sering dianiaya. Kami dapati dari dokumen file di handphone pelaku, ada beberapa foto korban mengalami lebam di mata dan bibir," kata David Adhi Kusuma.
Setelah dianiaya oleh LH, korban kemudian meninggal dunia.
Untuk menghilangkan jejak, LH dan suaminya IS kemudian membawa jenazah korban ke pedalaman Banten di Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak dengan menggunakan sepeda motor.
Di sana korban dimakamkan di TPU Gunung Kendeng dengan pakaian lengkap.
2 minggu setelah peristiwa nahas tersebut warga di sekitar TPU Gunung Kendeng curiga.
Mereka mendapati ada sebuah makam baru yang berada di tempat pemakaman umum tersebut.
Padahal warga mengingat, tak ada orang yang baru meninggal dan dikubur dalam waktu sebelumnya.
Akhirnya, warga melaporkan makam mencurigakan tersebut ke pihak berwajib.
"Awalnya berdasarkan laporan masyarakat setempat, akhirnya kita bongkar sama-sama," kata Kapolsek Cijaku AKP Zaenudin dilansir dari Kompas.com.
Penggalian makam berlangsung menghebohkan setelah muncul anggota badan manusia masih berpakaian utuh.
"Baru digali setengah kelihatan kakinya," tutur Kapolsek.
Kepolisian dan warga Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten melakukan pengangkatan jenazah yang diduga korban pembunuhan, Sabtu